Pada masa pandemi seperti sekarang ini, stigma dan diskriminasi terhadap korban penyakit seringkali terjadi. Hal ini dapat membuat proses pemulihan menjadi lebih sulit bagi mereka yang sedang berjuang melawan penyakit. Namun, penting bagi kita untuk mengatasi stigma dan diskriminasi ini agar korban bisa mendapatkan dukungan dan perawatan yang mereka butuhkan.
Menurut dr. Tirta Mandira Hudhi, seorang ahli kesehatan jiwa, stigma dan diskriminasi terhadap korban penyakit seringkali muncul karena ketidaktahuan dan ketakutan akan penyakit tersebut. “Ketika seseorang tidak memahami penyakit yang dialami oleh korban, maka akan muncul sikap diskriminatif dan merendahkan martabat korban,” ujarnya.
Untuk mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap korban, kita perlu meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang penyakit yang dialami korban. Dengan memberikan edukasi yang tepat, kita dapat mengubah pandangan negatif menjadi dukungan dan empati terhadap korban.
Selain itu, penting juga bagi kita untuk membuka diri dan berkomunikasi dengan korban secara terbuka dan jujur. Dengan mendengarkan cerita dan pengalaman korban, kita dapat memahami perjuangan dan kesulitan yang mereka hadapi, sehingga kita dapat memberikan dukungan yang tepat dan membantu mereka dalam proses pemulihan.
Menyongsong pemulihan yang lepas dari penyakit tidak hanya membutuhkan peran dari korban sendiri, tetapi juga dari masyarakat sekitar. Dengan menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung, korban akan merasa lebih nyaman dan termotivasi untuk sembuh.
Sebagaimana yang dikatakan oleh Prof. Dr. Tjandra Yoga Aditama, seorang pakar kesehatan masyarakat, “Pemulihan korban penyakit tidak hanya tentang fisik, tetapi juga tentang mental dan emosional. Kita perlu memberikan dukungan dan perhatian yang cukup untuk membantu korban pulih sepenuhnya.”
Dengan bersama-sama mengatasi stigma dan diskriminasi terhadap korban, kita dapat menyongsong pemulihan yang lepas dari penyakit dengan lebih baik. Mari kita jadikan kepedulian dan empati sebagai landasan dalam membantu korban untuk pulih dan kembali ke kehidupan normal.